Pertama, apa pengertian dari mengajar itu sendiri? Mengajar bermaknatindakan seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi,pengalaman, pengetahuan dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka dapat mengetahui serta memahami sesuai dengan tujuan yang telah dikehendaki. Sedangkan pengajaran adalah proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar idealnya merupakan proses akademik yang dapat memotivasi belajar siswa ke tingkat yang lebih tinggi. Kegiatan mengajar seperti ini menginspirasi siswa untuk terus belajar selayaknya terhipnotis karena inspirasi dari gurunya. Sebelum melakukan proses mengajar kepada subjek didik, biasanya para pendidik harus merencanakan bahan ajarnya agar proses belajar-mengajar dapat lebih terarah. Seorang pendidik atau guru harus memiliki keahlian pokok, diantara lain:
- 1. Memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran secara menyeluruh
- 2. Meneliti dan mengembangkan pikiran-pikiran penting dan asli mengenai materi pelajaran khusus
- 3. Mengetahui perkembangan dalam mata pelajaran terkait
- 4. Memiliki minat yang kuat pada isu-isu yang lebih luas demi pengembangan intelektual yang mengagumkan.
Ahli paedagogi juga harus memiliki keahlian-keahlian khusus, antaranya:
- 1. Menetapkan tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasikan dengan jelas. Jadi guru itu juga harus mampu menjadi komunikator yang baik untuk muridnya.
- 2. Menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa, serta secara kontinyu bekerja untuk mengatasi kendala yang mungkin menghambat kemampuan belajar
- 3. Mengevaluasi dan memilai siswa secara adil.
- 4. Mendorong siswa untuk berpikir dan mempromosikan ide-ide,ekspresi,kesopanan, dan rasa hormat
- 5. Memandu siswa mengeksplorasi pemecahan masalah secara kreatif dan kritis
- 6. Menunjukkan komitmen yang kuat
- 7. Memberikan umpan balik secara teratur, dan
- 8. Menemukan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungan antara siswa satu dengan lainnya.
Pendidik/guru ataupun ahli paedagogi pastinya memiliki stategi dalam pembelajaran. Istilah stategi mengacu pada rencana dan serangkaian kegiatan untuk memfasilitasi jenis pembelajaran tertentu. Setiap strategi guru didasari dengan paradigma yang berbeda mengenai cara siswa belajar. Strategi tumbuh dari paradigma yang berbeda. Dimana pembelajaran yang lebih akan terjadi ketika guru mulai mendapatkan pemahaman yang prima tentang bagaimana kegiatan belajar terjadi. Guru akan menjadi lebih efektif ketika sadar memilih untuk menggunakan strategi , memperluas strategi dan ahli dalam menggunakan strategi itu.
Terdapat 5 strategi mengajar yang dimaksud, antara lain:
- 1. Pelatihan dan pelatihan lanjut, dimana mengembangkan keterampilan dasar, lanjutan, melaksanakan pembelajaran dengan langkah tertentu dan memperkuat setiap kemajuan.
- 2. Ceramah dan menjelaskan, dimana guru menyampaikan informasi dengan cara yang dapat dipahami dan mudah diproses
- 3. Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas
- 4. Kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja kooperatif, serta mengeksplorasi sikap,pendapat dan keyakinan melalui proses pembelajaran proyek, dan
- 5. Pengalaman dan refleksi yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang terjadi.
Kelima strategi di atas dapat digunakan untuk mengorganisasi kegiatan pembelajaran. Lima strategi, bersama dengan tiga perspektif (materi pelajaran, cara mengelola/mengatur pembelajaran, dan siswa) menyediakan informasi dasar profesional bahwa setiap guru agar menjadi lebih efektif dalam melaksanakan tugasnya. Selebihnya tentu mengandalkan pelatihan, kesabaran, dan kerja keras. Nah, dengan memenuhi prinsip pedagogi maka paradigma belajar yang prima telah cukup sempurna untuk pengunaannya dalam proses belajar.
Sumber: Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar