Motivasi Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain(cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya nih, seorang murid bakalan nelajar keras untuk ujian agar dapat nilai yang baik ataupun penghargaan dari orangtuanya.
Sedangkan motivasi intrinsik itu adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri(tujuan itu sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia sendiri memang senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.

permasalahan: sebenarnya manakah yang lebih efektif untuk diterapkan pada anak?
Menurut buku Santrock, sebenarnya lebih baik untuk menerapkan motivasi intrinsik. Karen dengan memberikan kebebasan kepada si anak untuk memilih sesuatu yang ia sukai agar selama proses ia pun melakukannya dengan senang hati. Agar yang ia lakukan pun hasilnya positif. Namun tetap diberikan bimbingan dan didorong untuk mampu bertanggung jawab personal atas tindakan dan pilihan mereka.
Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat melemahkan pembelajaran. Contohnya begini, semangat seorang siswa yang memang menyukai pelajaran bahasa inggris,akan mampu dieprtahankan sampai jam mata pelajaran itu habis dibandingkan semangat siswa yang sebenarnya tidak suka bahasa inggris, namun karena tau akan ada hadiah jika dapat mengikuti pelajaran, ia menjadi semangat tapi hanya di awal saja.
Akan tetapi, motivasi eksentrik ini memilki kelebihan juga, seperti sebagai insentif agar siswa mau belajar dan mengerjakan tugas dan mengandung informasi tentang penguasaan keahlian siswa. Namun dengan begitu timbul lah persepsi bahwa siswa mau belajar dan mengerjakan tugas bukan karena ingin pandai, namun karena ingin mendapatkan imbalan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya lebih baik menerapkan motivasi intrinsik kepada murid dari pada motivasi ekstrinsik.

sumber:Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group.