1. Apa yang dapat adinda jelaskan sehubungan dengan Pedagogi Modern? lalu beri ilustrasi bandingan antara proses pembelajaran yang adinda dapatkan saat perkuliah dengan uraian teori tersebut.
Pedagogi modern merupakan seluruh konteks dan sumber daya operasi pengajaran serta pembelajaran yang nyata terlibat didalamnya. Pedagogi modern muncul karena adanya perkembangan saat ini yang akhirnya menciptakan kondisi untuk melakukan pembaruan pendekatan ilmiah dalam praktik mengajar. Jika dalam pedagogi tradisional merujuk pada seni mengajar atau mengasuh, paedagogi modern kini telah lebih luas cakupannya, seperti merujuk pada strategi pembelajaran. Dikatakan pula, pedagogi modern juga meredesain pemahaman ulang atas bagaimana untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tuntutan kemajuan zaman. Seperti pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memang melahirkan perubahan besar dalam pola pembelajaran akhir-akhir ini. Sehingga akhirnya lahirlah paradigma baru pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Seperti sekarang ini, peserta didik sudah mulai dikenalkan dengan media informasi yang lebih maju seperti internet. Sehingga sekarang banyak sekolah-sekolah yang sudah menggunakan metode e-learning sebagai salah satu strategi pembelajarannya. Semua tujuan dari pengembangan ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menciptakan pendidikan yang lebih meningkat dan lebih bermutu. Pedagogi modern juga lebih memfokuskan pada hubungan antara guru dan siswa. Dimana disini guru dituntut untuk lebih mengenal dan memahami siswa agar guru tahu apa yang diinginkan siswa sehingga untuk mengoptimalkan potensi siswa itu sendiri lebih mudah.
Dalam perkuliahan pedagogi yang sudah dijalani selama ini, tentu saja kita sudah menerapkan pedagogi modern. Banyak variasi strategi yang telah diterapkan. Seperti contohnya pada perkuliahan pertama, Bu Dina selaku dosen pengampu mata kuliah ini meminta kami untuk lebih dalam mengenal media belajar dari internet. Kita sama-sama dituntun menelosok berbagai website yang bisa digunakan sebagai media belajar. Dan beberapa minggu kemudian pun perkuliahan dilakukan dengan kuliah online. Melalui kuliah online mahasiswa dapat mengembangkan kemandiriannya dan meningkatkan pengetahuannya terhadap internet. Ini pastinya sudah menunjukkan bahwa pembelajaran kita sudah berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang lebih maju.
Dan tak lupa pula, di setiap mengambil keputusan untuk kepentingan perkuliahan, Bu Dina selalu meminta pendapat kami sebagai mahasiswanya. Seperti halnya untuk melakukan ujian tengah semester dengan online seperti ini, Bu Dina kembali bertanya pendapat kami guna untuk mengetahui keinginan kami sehingga nantinya hasil yang diperolehpun lebih optimal. Jadi pada intinya, perkuliah pedagogi yang telah berjalan selama ini sudah menerapkan pedagogi modern.
Konsep micro teaching pada kelompok saya pada mulanya kami sepakat memilih mempraktekkan pengajaran pada anak-anak TK. Selain karena biasanya di setiap kelas di TK itu jumlahnya tidak terlalu ramai, kami juga mempertimbangkan kemampuan kami yang masih sangat baru dalam hal ini, sehingga pada akhirnya kami memilih anak TK sebagai subjeknya dikarenakan kami piker kalau anak TK lebih mudah diarahkan. Lalu konsep kedua, kami akan melakukan ini dalam tempo 2-3 hari. Dimana pada hari pertama kami akan hanya mengobservasi kelas untuk melihat apa sebenarnya yang masih dibutuhkan guru dan siswa dalam proses belajarnya. Lalu pada hari kedua kami akan mulai mempraktekkan pengajaran pada siswa-siswa tersebut. Waktu yang kami butuhkan kurang lebih satu jam. Dimana setiap anggota dari kelompok mencoba untuk mengajar dalam waktu 8-10 menit per-orangnya.
Disini kami memiliki konsep bahwa kami mengajar untuk mengembangkan kekreativitasan dan skill anak. Bukan tentang materi pelajaran sekolah. Tema dari pengajaran kami adalah “simple but fun”. Jadi disini kelompok saya akan lebih menerapkan strategi-strategi yang sederhana namun menyenangkan. Salah satu strategi yang kami lakukan adalah dengan mengajak murid-murid TK ini melipat origami sesuka hati mereka dengan tujuan ini bisa lebih mengasah kognitif mereka serta skill mereka yang nantinya kami berharap bisa lebih mengembangkan kekreativitasan mereka. Lalu kami juga juga mengarahkan mereka untuk lebih berani mengekspresikan diri dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, kami mengajak adik-adik tersebut untuk bernyanyi bersama dengan gerakan-gerakan yang kongruen dengan kata-kata yang ada di lagu tersebut. Lalu kelompok saya juga menerapkan kuis kecil-kecilan sebagai strategi lainnya. Seperti menanyakan kata-kata dalam bahasa inggris. Seperti nama buah-buahan, hewan dan warna-warna. Kenapa kami memilih strategi ini? Karena kami berpikir dengan cara ini mereka bisa melatih daya ingat mereka, bisa lebih berani untuk menunjukkan kalau mereka bisa, dan bisa lebih semangat saat belajar. Startegi selanjutnya yang kami gunakan adalah dengan mengajak mereka menggambar. Pilihan gambar kami yang tentukan. Dan pilihan gambar yang kami pilih merupakan gambar yang belum pernah mereka gambar dengan guru mereka. Dan nantinya akan diberikan contoh gambar di depan kelas. Disini kami lebih menekankan untuk membuat mereka bisa lebih berkonsentrasi dan mau belajar hal baru. Sehingga saat mereka pulang, mereka pulang dengan membawa hal yang baru.
Dengan segala konsep yang tertera diatas, menurut saya pribadi konsep tersebut sangat didukung oleh banyak teori-teori. Misalnya metode menggambar dan melipat origami, pada sebuah teori belajar dikatakan bahwa anak akan lebih mudah memahami bahan ajar dan lebih bersemangat saat belajar jika cara pengajaran dikemas dengan menyenangkan sehingga menciptakan iklim yang baik dikelas dan menumbuhkan gairah dan kegembiraan namun tetap memiliki tujuan-tujuan yang pasti. Dikatakan pula pembelajaran merupakan suatu proses dan melibatkan berbagai aspek, oleh karena itu, menciptakan pembelajaran yang kreatif sangat diperlukan. Dari konsep kelompok, kami sudah mencoba membuat proses berjalan dengan kreatif. Dan menurut Wijaya dan Rusyan (1991), guru harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswanya. Saat mempraktekkan pengajaran tentunya kami juga akan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Dikatakan pula micro teaching ini hanya menggunakan satu konsep namun dengan menggunakan 2 atau 3 keterampilan belajar. Seperti pada kelompok, konsepnya adalah bagaimana dengan hal yang sederhana bisa menimbulkan hal yang menyenangkan. Sedangkan keterampilan belajar yang digunakan dengan melipat origami,bernyanyi,dan mengadakan kuis sederhana.
3. Coba uraikan dengan detail dan contoh konkrit sehubungan maksud dari kalimat ini : Dikatakan pula micro teaching ini hanya menggunakan satu konsep namun dengan menggunakan 2 atau 3 keterampilan belajar.
Yang saya maksud dengan kalimat “micro teaching hanya menggunakan suatu konsep namu dengan menggunakan 2 atau 3 keterampilan belajar” adalah saat melakukan praktek micro teaching di kelas, hanya dengan 1 konsep proses mengajar ini bisa dilaksanakan. Dengan waktu yang cuma berkisar 10-15 menit, agaknya akan sulit untuk menerapkan banyak konsep dalam proses belajarnya. Karena micro teaching itu lebih berpusat pada latihan pada keterampilan belajar. Sehingga yang perlu adalah beberapa keterampilan belajarnya. Keterampilan belajar yang dimaksud adalah suatu teknik yang digunakan untuk mentransformasi kan pengetahuan kepada peserta didik. Contoh nya saja, dalam praktek micro teaching yang nyata, calon guru biasanya akan menerapkan 1 konsep, misalnya bagaimana ingin mengajar anak-anak untuk bisa kreatif dengan bahan daur ulang. Sehinga ditentukanlah temanya “go green!”. Lalu keterampilan belajar yang bisa digunakan adalah mengajak siswa menggunakan kertas berkas untuk dibentuk menjadi sebuah benda dan menggunakan kaleng bekas untuk bermain dengan cara membuat bunyi sekreatif mungkin dari kaleng tersebut. Jadi disini, dengan keterampilan belajar yang ada, tujuan utama dari konsep dapat tercapai. Dan tentunya akan menunjang hasil belajarnya.
Konsep micro teaching pada kelompok saya pada mulanya kami sepakat memilih mempraktekkan pengajaran pada anak-anak TK. Selain karena biasanya di setiap kelas di TK itu jumlahnya tidak terlalu ramai, kami juga mempertimbangkan kemampuan kami yang masih sangat baru dalam hal ini. kami akan melakukan ini dalam tempo 2-3 hari. Dimana pada hari pertama kami akan hanya mengobservasi kelas untuk melihat apa sebenarnya yang masih dibutuhkan guru dan siswa dalam proses belajarnya. Lalu pada hari kedua kami akan mulai mempraktekkan pengajaran pada siswa-siswa tersebut. Waktu yang kami butuhkan kurang lebih satu jam. Disini kami memiliki konsep bahwa kami mengajar untuk mengembangkan kekreativitasan dan skill anak. Bukan tentang materi pelajaran sekolah. Tema dari pengajaran kami adalah “simple but fun”. Jadi disini kelompok saya akan lebih menerapkan strategi-strategi yang sederhana namun menyenangkan. strategi yang kami lakukan diantaranya adalah: 1. Mengajak murid-murid TK ini melipat origami sesuka hati mereka dengan tujuan ini bisa lebih mengasah kognitif mereka serta skill mereka yang nantinya kami berharap bisa lebih mengembangkan kekreativitasan mereka. 2. Mengajak adik-adik tersebut untuk bernyanyi bersama dengan gerakan-gerakan yang kongruen dengan kata-kata yang ada di lagu tersebut. Guna mengarahkan mereka untuk lebih berani mengekspresikan diri dengan cara yang menyenangkan. 3. Menerapkan kuis kecil-kecilan. Seperti menanyakan kata-kata dalam bahasa inggris. Seperti nama buah-buahan, hewan dan warna-warna guna melatih daya ingat mereka, dan memunculkan keberanian untuk menunjukkan kalau mereka bisa, dan lebih semangat saat belajar. 4. Mengajak mereka menggambar. Pilihan gambar kami yang tentukan. Dan pilihan gambar yang kami pilih merupakan gambar yang belum pernah mereka gambar dengan guru mereka Disini kami lebih menekankan untuk membuat mereka bisa lebih berkonsentrasi dan mau belajar hal baru. Dengan segala konsep yang tertera diatas, menurut saya pribadi konsep tersebut sangat didukung oleh banyak teori-teori. Misalnya metode menggambar dan melipat origami, menurut saya anak akan lebih mudah memahami bahan ajar dan lebih bersemangat saat belajar jika cara pengajaran dikemas dengan menyenangkan sehingga menciptakan iklim yang baik dikelas dan menumbuhkan gairah dan kegembiraan namun tetap memiliki tujuan-tujuan yang pasti. Menurut saya pula, sebagai seorang pendidik, pendidik harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswanya, mampu memotivasi mereka, dapat lebih mengasah kemampuan dan kreativitas mereka. Sehingga konsep yang kami lakukan juga berbasis pada hal ini. Dalam proses micro teaching ini diperlukan keterampilan-keterampilan belajar yang kreatif sehingga apa yang ingin disampaikan oleh guru dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh murid.
1. Apa yang dapat adinda jelaskan sehubungan dengan Pedagogi Modern? lalu beri ilustrasi bandingan antara proses pembelajaran yang adinda dapatkan saat perkuliah dengan uraian teori tersebut.
BalasHapusPedagogi modern merupakan seluruh konteks dan sumber daya operasi pengajaran serta pembelajaran yang nyata terlibat didalamnya. Pedagogi modern muncul karena adanya perkembangan saat ini yang akhirnya menciptakan kondisi untuk melakukan pembaruan pendekatan ilmiah dalam praktik mengajar. Jika dalam pedagogi tradisional merujuk pada seni mengajar atau mengasuh, paedagogi modern kini telah lebih luas cakupannya, seperti merujuk pada strategi pembelajaran.
BalasHapusDikatakan pula, pedagogi modern juga meredesain pemahaman ulang atas bagaimana untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tuntutan kemajuan zaman. Seperti pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memang melahirkan perubahan besar dalam pola pembelajaran akhir-akhir ini. Sehingga akhirnya lahirlah paradigma baru pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Seperti sekarang ini, peserta didik sudah mulai dikenalkan dengan media informasi yang lebih maju seperti internet. Sehingga sekarang banyak sekolah-sekolah yang sudah menggunakan metode e-learning sebagai salah satu strategi pembelajarannya. Semua tujuan dari pengembangan ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menciptakan pendidikan yang lebih meningkat dan lebih bermutu.
Pedagogi modern juga lebih memfokuskan pada hubungan antara guru dan siswa. Dimana disini guru dituntut untuk lebih mengenal dan memahami siswa agar guru tahu apa yang diinginkan siswa sehingga untuk mengoptimalkan potensi siswa itu sendiri lebih mudah.
Dalam perkuliahan pedagogi yang sudah dijalani selama ini, tentu saja kita sudah menerapkan pedagogi modern. Banyak variasi strategi yang telah diterapkan. Seperti contohnya pada perkuliahan pertama, Bu Dina selaku dosen pengampu mata kuliah ini meminta kami untuk lebih dalam mengenal media belajar dari internet. Kita sama-sama dituntun menelosok berbagai website yang bisa digunakan sebagai media belajar. Dan beberapa minggu kemudian pun perkuliahan dilakukan dengan kuliah online. Melalui kuliah online mahasiswa dapat mengembangkan kemandiriannya dan meningkatkan pengetahuannya terhadap internet. Ini pastinya sudah menunjukkan bahwa pembelajaran kita sudah berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang lebih maju.
Dan tak lupa pula, di setiap mengambil keputusan untuk kepentingan perkuliahan, Bu Dina selalu meminta pendapat kami sebagai mahasiswanya. Seperti halnya untuk melakukan ujian tengah semester dengan online seperti ini, Bu Dina kembali bertanya pendapat kami guna untuk mengetahui keinginan kami sehingga nantinya hasil yang diperolehpun lebih optimal. Jadi pada intinya, perkuliah pedagogi yang telah berjalan selama ini sudah menerapkan pedagogi modern.
2. jelaskan tentang konsep micro teaching kelompok adinda. Kemudian sertakan kajian teori yang mendukung menurut pendapat pribadi anda.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKonsep micro teaching pada kelompok saya pada mulanya kami sepakat memilih mempraktekkan pengajaran pada anak-anak TK. Selain karena biasanya di setiap kelas di TK itu jumlahnya tidak terlalu ramai, kami juga mempertimbangkan kemampuan kami yang masih sangat baru dalam hal ini, sehingga pada akhirnya kami memilih anak TK sebagai subjeknya dikarenakan kami piker kalau anak TK lebih mudah diarahkan. Lalu konsep kedua, kami akan melakukan ini dalam tempo 2-3 hari. Dimana pada hari pertama kami akan hanya mengobservasi kelas untuk melihat apa sebenarnya yang masih dibutuhkan guru dan siswa dalam proses belajarnya. Lalu pada hari kedua kami akan mulai mempraktekkan pengajaran pada siswa-siswa tersebut. Waktu yang kami butuhkan kurang lebih satu jam. Dimana setiap anggota dari kelompok mencoba untuk mengajar dalam waktu 8-10 menit per-orangnya.
BalasHapusDisini kami memiliki konsep bahwa kami mengajar untuk mengembangkan kekreativitasan dan skill anak. Bukan tentang materi pelajaran sekolah. Tema dari pengajaran kami adalah “simple but fun”. Jadi disini kelompok saya akan lebih menerapkan strategi-strategi yang sederhana namun menyenangkan. Salah satu strategi yang kami lakukan adalah dengan mengajak murid-murid TK ini melipat origami sesuka hati mereka dengan tujuan ini bisa lebih mengasah kognitif mereka serta skill mereka yang nantinya kami berharap bisa lebih mengembangkan kekreativitasan mereka. Lalu kami juga juga mengarahkan mereka untuk lebih berani mengekspresikan diri dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, kami mengajak adik-adik tersebut untuk bernyanyi bersama dengan gerakan-gerakan yang kongruen dengan kata-kata yang ada di lagu tersebut. Lalu kelompok saya juga menerapkan kuis kecil-kecilan sebagai strategi lainnya. Seperti menanyakan kata-kata dalam bahasa inggris. Seperti nama buah-buahan, hewan dan warna-warna. Kenapa kami memilih strategi ini? Karena kami berpikir dengan cara ini mereka bisa melatih daya ingat mereka, bisa lebih berani untuk menunjukkan kalau mereka bisa, dan bisa lebih semangat saat belajar. Startegi selanjutnya yang kami gunakan adalah dengan mengajak mereka menggambar. Pilihan gambar kami yang tentukan. Dan pilihan gambar yang kami pilih merupakan gambar yang belum pernah mereka gambar dengan guru mereka. Dan nantinya akan diberikan contoh gambar di depan kelas. Disini kami lebih menekankan untuk membuat mereka bisa lebih berkonsentrasi dan mau belajar hal baru. Sehingga saat mereka pulang, mereka pulang dengan membawa hal yang baru.
Dengan segala konsep yang tertera diatas, menurut saya pribadi konsep tersebut sangat didukung oleh banyak teori-teori. Misalnya metode menggambar dan melipat origami, pada sebuah teori belajar dikatakan bahwa anak akan lebih mudah memahami bahan ajar dan lebih bersemangat saat belajar jika cara pengajaran dikemas dengan menyenangkan sehingga menciptakan iklim yang baik dikelas dan menumbuhkan gairah dan kegembiraan namun tetap memiliki tujuan-tujuan yang pasti.
Dikatakan pula pembelajaran merupakan suatu proses dan melibatkan berbagai aspek, oleh karena itu, menciptakan pembelajaran yang kreatif sangat diperlukan. Dari konsep kelompok, kami sudah mencoba membuat proses berjalan dengan kreatif. Dan menurut Wijaya dan Rusyan (1991), guru harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswanya. Saat mempraktekkan pengajaran tentunya kami juga akan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Dikatakan pula micro teaching ini hanya menggunakan satu konsep namun dengan menggunakan 2 atau 3 keterampilan belajar. Seperti pada kelompok, konsepnya adalah bagaimana dengan hal yang sederhana bisa menimbulkan hal yang menyenangkan. Sedangkan keterampilan belajar yang digunakan dengan melipat origami,bernyanyi,dan mengadakan kuis sederhana.
3. Coba uraikan dengan detail dan contoh konkrit sehubungan maksud dari kalimat ini : Dikatakan pula micro teaching ini hanya menggunakan satu konsep namun dengan menggunakan 2 atau 3 keterampilan belajar.
BalasHapusYang saya maksud dengan kalimat “micro teaching hanya menggunakan suatu konsep namu dengan menggunakan 2 atau 3 keterampilan belajar” adalah saat melakukan praktek micro teaching di kelas, hanya dengan 1 konsep proses mengajar ini bisa dilaksanakan. Dengan waktu yang cuma berkisar 10-15 menit, agaknya akan sulit untuk menerapkan banyak konsep dalam proses belajarnya. Karena micro teaching itu lebih berpusat pada latihan pada keterampilan belajar. Sehingga yang perlu adalah beberapa keterampilan belajarnya. Keterampilan belajar yang dimaksud adalah suatu teknik yang digunakan untuk mentransformasi kan pengetahuan kepada peserta didik. Contoh nya saja, dalam praktek micro teaching yang nyata, calon guru biasanya akan menerapkan 1 konsep, misalnya bagaimana ingin mengajar anak-anak untuk bisa kreatif dengan bahan daur ulang. Sehinga ditentukanlah temanya “go green!”. Lalu keterampilan belajar yang bisa digunakan adalah mengajak siswa menggunakan kertas berkas untuk dibentuk menjadi sebuah benda dan menggunakan kaleng bekas untuk bermain dengan cara membuat bunyi sekreatif mungkin dari kaleng tersebut. Jadi disini, dengan keterampilan belajar yang ada, tujuan utama dari konsep dapat tercapai. Dan tentunya akan menunjang hasil belajarnya.
BalasHapusremedial untuk soal nomor 2:
BalasHapusKonsep micro teaching pada kelompok saya pada mulanya kami sepakat memilih mempraktekkan pengajaran pada anak-anak TK. Selain karena biasanya di setiap kelas di TK itu jumlahnya tidak terlalu ramai, kami juga mempertimbangkan kemampuan kami yang masih sangat baru dalam hal ini. kami akan melakukan ini dalam tempo 2-3 hari. Dimana pada hari pertama kami akan hanya mengobservasi kelas untuk melihat apa sebenarnya yang masih dibutuhkan guru dan siswa dalam proses belajarnya. Lalu pada hari kedua kami akan mulai mempraktekkan pengajaran pada siswa-siswa tersebut. Waktu yang kami butuhkan kurang lebih satu jam.
Disini kami memiliki konsep bahwa kami mengajar untuk mengembangkan kekreativitasan dan skill anak. Bukan tentang materi pelajaran sekolah. Tema dari pengajaran kami adalah “simple but fun”. Jadi disini kelompok saya akan lebih menerapkan strategi-strategi yang sederhana namun menyenangkan. strategi yang kami lakukan diantaranya adalah:
1. Mengajak murid-murid TK ini melipat origami sesuka hati mereka dengan tujuan ini bisa lebih mengasah kognitif mereka serta skill mereka yang nantinya kami berharap bisa lebih mengembangkan kekreativitasan mereka.
2. Mengajak adik-adik tersebut untuk bernyanyi bersama dengan gerakan-gerakan yang kongruen dengan kata-kata yang ada di lagu tersebut. Guna mengarahkan mereka untuk lebih berani mengekspresikan diri dengan cara yang menyenangkan.
3. Menerapkan kuis kecil-kecilan. Seperti menanyakan kata-kata dalam bahasa inggris. Seperti nama buah-buahan, hewan dan warna-warna guna melatih daya ingat mereka, dan memunculkan keberanian untuk menunjukkan kalau mereka bisa, dan lebih semangat saat belajar.
4. Mengajak mereka menggambar. Pilihan gambar kami yang tentukan. Dan pilihan gambar yang kami pilih merupakan gambar yang belum pernah mereka gambar dengan guru mereka Disini kami lebih menekankan untuk membuat mereka bisa lebih berkonsentrasi dan mau belajar hal baru.
Dengan segala konsep yang tertera diatas, menurut saya pribadi konsep tersebut sangat didukung oleh banyak teori-teori. Misalnya metode menggambar dan melipat origami, menurut saya anak akan lebih mudah memahami bahan ajar dan lebih bersemangat saat belajar jika cara pengajaran dikemas dengan menyenangkan sehingga menciptakan iklim yang baik dikelas dan menumbuhkan gairah dan kegembiraan namun tetap memiliki tujuan-tujuan yang pasti.
Menurut saya pula, sebagai seorang pendidik, pendidik harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswanya, mampu memotivasi mereka, dapat lebih mengasah kemampuan dan kreativitas mereka. Sehingga konsep yang kami lakukan juga berbasis pada hal ini. Dalam proses micro teaching ini diperlukan keterampilan-keterampilan belajar yang kreatif sehingga apa yang ingin disampaikan oleh guru dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh murid.