Selasa, 09 Oktober 2012

Analisa Pengalaman Pribadi Berdasarkan Teori Skinner


Review singkat teori Skinner:
Pada teori belajar Skinner, ia mengenalkan teori penguatan klasik. Dimana Skinner percaya bahwa belajar bukan melakukan, tapi mengubah apa yang kita lakukan. Dari teori Skinner ini diketahui bahwa belajar bisa dilakukan oleh hasil dari penguatan yang ada. Penguatan itu sendiri ada dua. Penguatan positif dan negatif. Penguatan positif merupakan penguatan yang diberikan untuk menguatkan suatu perilaku yang diharapkan. Contoh dari penguatan positif seperti reward, pujian, senyuman dan lain lain. Sedangkan penguatan negatif adalah penarikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi/menghilangkan perilaku yang tidak di harapkan. Contohnya seperti penundaan, penolakan, gelengan, dan lain-lain. Selain dari penguatan, teori skinner juga mengenalkan teknik kontrol yang paling umum, yaitu hukuman. Namun hukuman tidak menghasilkan perilaku positif. Karena hukuman yang diberikan bisa saja menimbulkan reaksi emosional yang tidak di harapkan seperti frustasi, marah atau rasa bersalah. Hukuman juga hanya menekan perilaku hanya untuk sementara.

Pengalaman:
  • Dulu saya tidak peduli berat badan saya. Semua makanan yang saya inginkan langsung di makan begitu saja. Sampai akhirnya tubuh saya sudah menjadi gemuk sekali. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba melakukan diet. Walau susah, namun dengan dukungan dan motivasi dari teman dan keluarga, akhirnya berat badan saya menurun sangat drastis. Dari yang yang mencapai 58kg menjadi 50kg. Karena perubahan yang mencolok ini orang-orang jadi memuji saya. Sehingga ada rasa bangga tersendiri di dalam hati. Sehingga sampai sekarang saya jadi lebih menjaga berat badan saya dan menjaga makanan yang saya konsumsi.

  • Dulu saat siswa lainnya sedang sibuk-sibuknya belajar untuk dapat memasuki perguruan tinggi negeri, saya malah bersantai-santai dan tidak terlalu memikirkan soal itu. Saya sangat malas untuk belajar karena dulu saya berpikir untuk memasuki perguruan tinggi negeri melalui jalur UMB/SNMPTN adalah hal yang mustahil saya capai. Melihat saya yang malah santai-santai saja, orang tua saya mengambil tindakan. Mereka akhirnya memarahi saya serta menyita handphone dan laptop saya. Mereka juga melarang saya untuk pergi dengan teman-teman saya sampai hari ujian tes masuk tersebut selesai. Agar saya bisa mendapatkan barang-barang saya kembali dan tidak ingin di marahi lebih lanjut, saya mulai belajar sungguh-sungguh.Saya tidak malas lagi. Setiap pulang les sekalipun, saya mengulang pelajaran lagi di rumah. Begitu seterusnya sampai akhirnya saat ujian UMB, saya merasa bisa mengerjakan soalnya dan berhasil lulus.

Analisa:
Dari pengalaman yang pertama terlihat jelas bahwa saya belajar dari hasil penguatan positif yang saya dapatkan, yaitu pujian dari orang-orang yang memuji perubahan saya. Penguatan positif yang saya dapatkan ini yang akhirnya menguatkan perilaku saya selanjutnya, yaitu menguatkan perilaku saya untuk terus menjaga makanan dan berat badan saya sampai sekarang.
Dari pengalaman kedua, saya mendapatkan penguatan negatif dari orang tua saya berupa penarikan barang-barang elektronik saya serta dimarahi sekaligus. Dengan penguatan negatif ini,  saya jadi menghilangkan perilaku malas dan santai saya dan merubahnya menjadi perilaku yang diharapkan orang tua saya. Dalam kata lain, penguatan negatif yang diberikan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan dan menggantikannya dengan perilaku baru yang positif.

1 komentar: