Review
singkat teori Skinner:
Pada
teori belajar Skinner, ia mengenalkan teori penguatan klasik. Dimana Skinner percaya
bahwa belajar bukan melakukan, tapi mengubah apa yang kita lakukan. Dari teori
Skinner ini diketahui bahwa belajar bisa dilakukan oleh hasil dari penguatan
yang ada. Penguatan itu sendiri ada dua. Penguatan positif dan negatif.
Penguatan positif merupakan penguatan yang diberikan untuk menguatkan suatu
perilaku yang diharapkan. Contoh dari penguatan positif seperti reward, pujian,
senyuman dan lain lain. Sedangkan penguatan negatif adalah penarikan yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi/menghilangkan perilaku yang tidak di
harapkan. Contohnya seperti penundaan, penolakan, gelengan, dan lain-lain. Selain
dari penguatan, teori skinner juga mengenalkan teknik kontrol yang paling umum,
yaitu hukuman. Namun hukuman tidak menghasilkan perilaku positif. Karena
hukuman yang diberikan bisa saja menimbulkan reaksi emosional yang tidak di
harapkan seperti frustasi, marah atau rasa bersalah. Hukuman juga hanya menekan
perilaku hanya untuk sementara.
Pengalaman:
- Dulu saya tidak peduli berat badan saya. Semua makanan yang saya inginkan langsung di makan begitu saja. Sampai akhirnya tubuh saya sudah menjadi gemuk sekali. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba melakukan diet. Walau susah, namun dengan dukungan dan motivasi dari teman dan keluarga, akhirnya berat badan saya menurun sangat drastis. Dari yang yang mencapai 58kg menjadi 50kg. Karena perubahan yang mencolok ini orang-orang jadi memuji saya. Sehingga ada rasa bangga tersendiri di dalam hati. Sehingga sampai sekarang saya jadi lebih menjaga berat badan saya dan menjaga makanan yang saya konsumsi.
- Dulu saat siswa lainnya sedang sibuk-sibuknya belajar untuk dapat memasuki perguruan tinggi negeri, saya malah bersantai-santai dan tidak terlalu memikirkan soal itu. Saya sangat malas untuk belajar karena dulu saya berpikir untuk memasuki perguruan tinggi negeri melalui jalur UMB/SNMPTN adalah hal yang mustahil saya capai. Melihat saya yang malah santai-santai saja, orang tua saya mengambil tindakan. Mereka akhirnya memarahi saya serta menyita handphone dan laptop saya. Mereka juga melarang saya untuk pergi dengan teman-teman saya sampai hari ujian tes masuk tersebut selesai. Agar saya bisa mendapatkan barang-barang saya kembali dan tidak ingin di marahi lebih lanjut, saya mulai belajar sungguh-sungguh.Saya tidak malas lagi. Setiap pulang les sekalipun, saya mengulang pelajaran lagi di rumah. Begitu seterusnya sampai akhirnya saat ujian UMB, saya merasa bisa mengerjakan soalnya dan berhasil lulus.
Analisa:
Dari
pengalaman yang pertama terlihat jelas bahwa saya belajar dari hasil penguatan
positif yang saya dapatkan, yaitu pujian dari orang-orang yang memuji perubahan
saya. Penguatan positif yang saya dapatkan ini yang akhirnya menguatkan
perilaku saya selanjutnya, yaitu menguatkan perilaku saya untuk terus menjaga
makanan dan berat badan saya sampai sekarang.
Dari
pengalaman kedua, saya mendapatkan penguatan negatif dari orang tua saya berupa
penarikan barang-barang elektronik saya serta dimarahi sekaligus. Dengan
penguatan negatif ini, saya jadi menghilangkan
perilaku malas dan santai saya dan merubahnya menjadi perilaku yang diharapkan
orang tua saya. Dalam kata lain, penguatan negatif yang diberikan menghilangkan
perilaku yang tidak diinginkan dan menggantikannya dengan perilaku baru yang
positif.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus